Senin, 20 Maret 2017

NAUDZUBILLAH "Jangan Lakukan Hal Berikut Ketika Haid! Jangan putus dikamu ya.1 x kiriman saja mungkin kamu sudah menyelamatkan 1 orang wanita"



ASTAGHFIRULLAH "Jangan Lakukan Hal Berikut Ketika Haid! Jangan putus dikamu ya.1 x kiriman saja mungkin kamu sudah menyelamatkan 1 orang wanita"

Berbagi untuk beberapa wanita (Apabila pria yg terima tolong di lanjutkan ke wanita di seputar anda). Untuk beberapa jagalah supaya hal yang tak kita kehendaki, Janganlah Kerjakan Hal Tersebut Saat Haid! 

Janganlah minum air es, air soda, serta kelapa waktu haid. Janganlah keramas karena pori kepala tengah terbuka ketika haid karena dapat

mengakibatkan sakit kepala (terkena angin kepala), sangatlah beresiko dampak itu dapat di rasakan waktu muda serta waktu tua nanti. 

Janganlah makan mentimun waktu tengah haid karena getah yang ada pada mentimun dapat mengakibatkan haid tersisa di dinding rahim. 

Diluar itu saat tengah haid, badan tak bisa terbentur, terjatuh serta terpukul oleh benda keras terlebih sisi perut karena dapat mengakibatkan muntah darah, rahim dapat terluka. 

Penelitian menunjukkan, minum es waktu haid dapat mengakibatkan darah haid tersisa di dinding rahim, sesudah 5-10 tahun bisa mengakibatkan " KISTA & KANKER RAHIM ". Tolong informasi itu disebarkan ke beberapa wanita baik ibu, istri, anak putri kita, ataupun temana wanita, sebagai kepedulian kita pada sesama. 

Sayangi wanitamu. Indahnya Sharing... Janganlah putus dikamu ya... 1 x kiriman saja mungkin saja anda telah menyelamatkan 1 orang wanita, mudah-mudahan bermanfaat untuk para wanita.

5 Permainan Memanggil Setan No3 Sering Dimainkan Wanita Tanpa Disadari

Kita ketahui bahwa semua manusia pasti ada rasa ingin senang , dan semua hasrat kesenangan itu salah satunya kita lampiaskan kepada permainan-permainan mulai dari yang sederhana hingga permainan yang canggih seperti yang ada gadget-gadget.

Tapi siapa sangka salah satu dari ribuan permainan yang ada di dunia ini menjadikan mala petaka bagi pemainya sungguh ironis kedengaranya tapi adanya demikian, dari mulai membahayakan sampai dengan ada yang memanggis hal-hal yang tidak di inginkan.

Permainan-permainan ini biasanya seringkali dimainkan para kaum hawa setiap hari tapi kadang tidak disadari mereka apa saja permainan tersebut yukk kita simak dibawah ini  

Simak baik baik yaaaa !!! Jangan Sampai Ada Yang Terlewatkan .....

BACA JUGA : Posisi Tidur Dalam Islam Terbukti Baik Bagi Kesehatan




1. Jelangkung


Salah satu permainan yang dari dulu dipercaya bisa memanggil hantu adalah permainan Jelangkung. Permainan ini adalah permainan tradisional Nusantara yang bersifat ritual supernatural. Buat kamu yang ingin main jelangkung ini dapat mempersiapkan sejumlah bahan seperti :

Bahan:
Pencil/pulpen
Anak Kunci yang belubang ujungnya
batang kayu
gayung air ( terbuat dari batok kelapa )
kain putih
kertas

cara bermain :
buat boneka sebagai media, lalu ikatkan pensil / pena di batang bawah si boneka, dan letakkan kertas putih di depannya. Nyanyikan mantra ini berulang-ulang: “Jelangkung, jelangkung, di sini ada pesta kecil-kecilan, datang tak dijemput, pulang tak diantar”, jika jalangkung sudah bergerak sendiri anda dapat bertanya apapun maka jalangkung akan menuliskan jawaban di atas kertas.

ini  digunakan jauh lebih sederhana dan siapapun bisa melakukanya dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan sebuah kertas bertuliskan YES atau NO dan dua buah pensil.



Beberapa Tips Manjur Terhindar Dari Tilang Razia Polisi

Wow!! Ini Dia kampung Yang Paling ‘enak’ Di Dunia, Bisa Ehm Ehm sepuasnya. Surganya Lelaki bisa buat kamu Betah, Tetapi..


Kesalahan umum yang dilakukan calon pengantin usai lamaran!!



Untuk mulai bermain kamu perlu melakukan tahapan tahapan seperti :

membagi selembar kertas ke dalam 4 bagian
isi keempat bagian yang sudah dipisahkan dengan garis tersebut masing-masing dua kolom dengan kata “yes” dan “no” dua kali pula.
Lalu letakan pensil tepat ditengah garis yang telah di buat tersebut membentuk tanda + dan jagalah selalu seimbang.
Setelah itu, duduklah di sekeliling kertas terbut dan undanglah “Hantu Charlie” dengan mantra “‘Charlie, Charlie can we play?” atau ‘Charlie, Charlie apakah kamu ada?’.
ucapkan mantra “Charlie, Charlie, can we stop?” karena jika tak diucapkan maka hantu Charlie kabarnya akan meneror hidup kamu.
Permianan Charlie Charlie Charlie ini pun masih belum diketahui kebenarannya apakah bisa memanggil hantu benaran . Namun setelah ditelusuri google , banyak tayangan video yang memang permainan ini bisa memanggil hantu. Sebuah situs mengklaim bahwa permainan ini sengaja diciptakan sebagai gimmick untuk sebuah film baru yang akan dibuat oleh Warner Bros berjudul “The Gallows”.


2. Devil Face

Berasal dari Spanyol, permainan memanggil iblis ini wajib dilakukan oleh 1 orang, tidak boleh lebih. Bila dilakukan lebih dari 1 orang, maka orang tersebut bisa dirasuki oleh iblis. Sesuai dengan namanya, Devil Face adalah sebuah permainan yang dimainkan bagi orang-orang yang ingin melihat wajah iblis. Caranya adalah kunci kamar mandi, nyalakan 12 lilin hitam di dalamnya. Tutup mata sampai jam menunjukkan tengah malam. Maka saat itulah kamu bisa melihat wajah iblis di depan cermin. Dikarenakan permainan Devil Face ini sangat berbahaya, maka amat sangat disarankan untuk tidak dilakukan. 

3. Charlie


Mungkin bagi sebagian orang lebih mengenal permainan ini dengan nama permainan pensil. Berasal dari Meksiko, permainan Charlie ini dipercaya sebagai permainan untuk memanggil arwah seorang anak laki-laki yang mati bunuh diri. Namun ada juga yang percaya bahwa permainan juga bisa digunakan untuk memanggil roh jahat. Untuk memainkan permainan ini, Anda harus menyiapkan kertas yang sudah bergambar salib dengan tulisan yes dan no di setiap sisi. Letakan pensil di tengah-tengah  dan ucapkan "Charlie, Charlie, bisakah kita bermain?" Bila pensil mulai bergerak, itu tandanya kalian sudha berhasil memanggil arwah Charlie. Setelah itu kalian bisa menanyakan pertanyaan apa saja pada Charlie.

Untuk menyelesaikan permainan, katakan "Charlie, Charlie, bisakah kita berhenti?" Bila pensil bergerak ke arah yes, maka segera katakan good bye dan jatuhkan pensil. Jika tidak, ulangi pertanyaan tersebut sampai mendapatkan jawaban yes.

BACA JUGA :

APA ??? Dosa Besar di Kepala Wanita !!! Apakah Anda Sering Melakakun Dosa Nomor 3 Ini ???


4. Crossroads Divination


Permainan memanggil hantu yang  paling mengerikan itu diantara permainan Crossroads Divination. Permainan ini berasal dari Jepang dan sudah dipercaya selama ratusan tahun. Untuk bermain Crossroads Divination ini bisa dilakukan di sebuah pedesaan yang masih belum beraspal. Caranya mudah , kamu perlu membawa sebuah sisir ketempat itu. Nantinya sisir tersebut dibunyikan sebanyak tiga kali dengan jari di sepanjang gigi sisir sambil menucapkan ‘tsuji-ura, tsuji-ura. Berilah aku jawaban yang benar’. Setelah itu nanti kamu akan mendengar seperti ada suara orang lewat. Dan pada waktu ini segera tutup wajahmu dengan sesuatu dan tanyakan sesuatu hal karena kamu akan berbicara dengan setan.

huhu mengerikan!


5. Baby Blue

Baby Blue ini merupakan sebuah urband legend yang sangat terkenal yang diperkirakan memiliki hubungan dengan Bloody Mary. Permainan Baby Blue ini bertujuan untuk memanggil sebuah arwah bayi jahat ke dalam tangan Anda. Caranya untuk memainkan permainan ini adalah pergi ke kamar mandi pada saat malam hari. Matikan lampu dan kunci pintu kamar mandi. Katakan Baby Blue secara berulang-ulang sembari menghadap cermin. Nantinya tangan Anda akan merasa seperti ada beban berat. Beban berat tersebut menandakan Baby Blue telah hadir. Sebelum bertambah berat, segeralah buang Baby Blue ke dalam toilet dan siram dengan air. Bila tidak, nanti akan muncul bayangan wanita yang berteriak ke arah Anda. Dan ketika saat itu terjadi, maka itu adalah tanda akhir dari hidup Anda.

Jangan Lupa di Share!



Sumber 

Astagfirullah!! Pasangan Pengantin Baru Dianggap Berzi.na Sepanjang Pernikahannya Hanya Karena 9 Hal Sepele Ini…

Ada dua pendapat mengenai menikahi wanita hamil di luar nikah, ada pendapat yang membolehkan, ada yang mengharamkannya. Adapun yang membolehkan tetap dengan sebagian aturan yang harus dipahami.


Ini pendapat yang mengharamkan nikah waktu wanita tengah hamil :
Perkawinan seumpama ini, Hari ini memang tersangat umum kerana keluarga biasanya memilih jalan untuk tutup malu. Apabila bisa tahu anak “pregnant luar nikah”, cepat cepat dikahwinkan.

Berdasar pada fakta itu, nikah itu TIDAK SAH, jadi pasangan itu nantinya hidup dalam zi.na hingga bila-bila… Masalah ini sudah diajukan pada seseorang Imam, dimana banyak masalah lain muncul dari masalah pokok itu. Saya kongsikan bersama anda disini kerana ianya sangat penting :
Pasangan suami isteri dikira berzi.na selama perkahwinan mereka jika…

#Soalan 1 : Apakah langkah yang sewajarnya sekiranya seorang gadis belum berkahwin didapati hamil anak luar nikah?
Gadis itu tak bisa berkahwin hingga bayi itu dilahirkan.
#Soalan 2 : Sekiranya lelaki yang bertanggung jawab itu bersedia mengahwini gadis itu, bolehkah mereka bernikah?
Tak. Mereka tak bisa bernikah hingga bayi itu dilahirkan.
#Soalan 3 : Adakah pernikahannya itu sah sekiranya mereka berkawin?
Tak. Pernikahannya itu TIDAK SAH. Seorang lelaki tak bisa mengahwini seorang wanita hamil, walaupun lelaki itu adalah bapak pada bayi yang dikandung itu.

Selain Isu Pacar Baru Aming, Ini 4 Kehebohan Dena Rachman!!!

#Soalan 4 : Seumpamanya mereka bernikah, apakah aksi mereka untuk memperbetulkan kondisi?
Mereka harus berpisah. Perempuan itu mestilah menanti hingga melahirkan, atau hingga sah dia tak mengandung, barulah mereka bisa bernikah sekali lagi, secara sah.
#Soalan 5 : Bagaimana
sekiranya keadaan itu tak diperbetulkan?
Jadi mereka bakal hidup didalam zi.na kerana pernikahannya itu tak sah.
#Soalan 6 : Apakah hak seorang anak luar nikah?
Umumnya pendapat menyampaikan bahawa anak itu TIADA HAK untuk menuntut apa-apa dari pada ayahnya.
#Soalan 7 : Sekiranya hukum menyampaikan lelaki itu bukan bapak pada anak itu, adakah itu berarti dia bukan mahram pada anak perempuannya sendiri?
Ya. Dia tak bisa jadi mahram.
#Soalan 8 : Sekiranya seorang lelaki Muslim Serta seorang wanita Muslim (atau bukanlah Muslim) menginginkan bernikah sesudah bersekedudukan, apakah aksi yang sewajarnya?
Mereka harus tinggal berasingan selekasnya Serta menanti hingga perempuan itu haid satu kali sebelum mereka bisa bernikah.
#Soalan 9 : Sekiranya saya kenal/tahu seorang didalam kondisi ini, apakah saya butuh memberitahu padanya, atau lebih baik menjaga pinggir kain sendiri?
Anda harus memberitahukan, kerana itu sebahagian tanggungjawab anda sebagai saudaranya. Mereka harus di beri kesempatan untuk memperbetulkan kondisi mereka, bila tak semua keturunan yang lahir dari pernikahan tak sah itu yaitu anak-anak yg tidak sah skala.

Kesalahan umum yang dilakukan calon pengantin usai lamaran!!

Kesimpulannya : Ibu bapa, saudaramara, org2 kampung, tok2 imam, tok2 kadi Serta saksi-saksi yang tahu bakal kondisi tersebut namun mendiamkan, membiarkan atau membetulkan perkahwinan tersebut diteruskan jadi mereka juga tak lepas dari pada memikul azab serta seksaan samada di dunia maupun diakhirat…
Tolong jangan abaikan text ini. Ini adalah satu perkara yang serius. Jadi, fahami serta dalami benar-benar serta bincanglah dengan Imam/ustaz sekiranya butuh.
Mafhumnya : Katakanlah :
‘Sesungguhnya sembahyangku Dan ibadatku, hidupku Dan matiku, hanya untuk Allah Tuhan yang memelihara Dan mentadbirkan sekalian alam…


Minggu, 19 Maret 2017

Kisah Seorang Mualaf Menuju Hijrah Syar’i



Tak pernah tepikirkan sebelumnya jika aku harus mengenakan khimar, menutup kepala dan rambutku. Semua berawal dari ketertarikanku melihat kawan sekelasku berhijab, aku pikir meraka terlihat cantik dan anggun memadukan warna pakaian dengan khimarnya. Dan dari sanalah aku tertarik untuk mengikuti langkah teman-temanku mengenakan busana tertutup dan memakai khimar. Aku mulai menabung untuk membeli pakaian tertutup dan mengoleksi berbagai macam model dan warna khimar. Alhamdulillah karena dulu aku sempat bekerja sebagai penyiar radio, dan dengan gaji yang tidak seberapa, tetapi tetap aku syukuri karena dengan ni’matNya aku bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhanku, termasuk pakaian tertutup yang aku mau, semua karena niatku untuk berhijab. Meski pakaian yang aku kenakan dulu jauh dari kata sempurna, masih mengenakan jeans dan pakaian ketat, serta khimar yang tidak menutup dada sesuai dengan perintah Allah.
Perjuanganku belum dimulai, itu hanya sebatas kegemaranku mengoleksi pakaian tertutup dan khimar, perjuanganku justru dimulai ketika aku berpikir bagaimana caranya seorang wanita non muslim sepertiku bisa berhijab, apa tanggapan tetangga dan teman-teman kampusku nanti ?? Tapi hal ini tidak terlalu aku hiraukan, aku pikir justru mereka akan senang melihatku terlihat sama seperti meraka, dan yang aku takutkan justru keluargaku, terutama Ibu. Alasan apa yang harus aku beri untuk Ibuku ?? Ingin bibir ini berucap ‘Ibu, aku ingin berhijab’ meskipun dulu niatku berhijab bukan untuk memenuhi kewajiban sebagai muslimah untuk menutup auratnya tapi hanya sekedar fashion belaka. Aku terus berfikir, hingga akhirnya aku menemukan alasan yang tepat untuk aku berhijab.
Karena setiap hari aku berangkat ke kampus memakai kendaran umum, yang tidak semua penumpangnya mengerti, selalu saja ada yang merokok, itu membuatku sesak dan bau karena asapnya. Dari rumah bersolek habis-habisan dan memakai minyak wangi tapi tetap saja ketika tiba dikampus wangi parfumku berubah menjadi bau asap rokok. Itulah alasanku, agar rambutku tidak bau asap rokok dan bau matahari jadi aku memutuskan menutup rambutku dengan khimar yang diam-diam aku kumpulkan selama ini.
Hari pertama berhijab, rasanya aneh, ada sesuatu yang berlebihan dikepalaku, aku harus terus menjaganya supaya tetap rapih, kemana-mana cermin selalu aku bawa, aku takut khimarku berantakan dan aku tidak bisa merapihkannya kembali.
Dikampus, apa yang aku duga ternyata tidak salah, teman-temanku justru terlihat senang dengan penampilan baruku, tak sedikit dari meraka yang memujiku, dan karena pujian dari merekalah aku semakin yakin dan bersemangat untuk terus berhijab.
Seiring berjalannya waktu, hidayah itu perlahan kembali menyapaku, aku pernah mendengar bahwa jika fisik ini terhijab secara otomatis hatipun ikut terhijab dan hijab itulah yang akan mengekang kita untuk tidak berbuat buruk.
Berawal dari ibu yang mengenalkanku dengan seorang pria yang sama sekali tak terbayang olehku jika pria itulah yang sekarang menemani hari-hariku, yang selalu membimbing aku menjadi wanita yang lebih baik, insyaAllah.
Dulu, sedikitpun tak ada rasa suka, cinta apalagi sayang untuknya. Entahlah, aku tak tahu apa tujuan ibu mengenalkan pria itu untukku, bukankah Ibu menginginkan aku menikah dengan pria yang memeluk agama sama seperti kita. Kata Ibu pria itu baik, dia bijaksana, pekerja keras dan bertanggung jawab, itu yang Ibu suka darinya meskipun kita berbeda agama.
Aku bingung, kesal dan merasa lelah, tak tahu apa yang harus aku lakukan sementara Ibu semakin gencar mendekatkan aku dengan pria itu. Hingga akhirnya aku meminta pendapat kepada seorang sahabat, dan dia menyarankan untuk aku menuruti perintah Ibu dan membuka hati untuk pria itu. Dan aku berusaha mencoba membuka hati ini untuk pria pilihan Ibu.
Benci jadi cinta, mungkin ini kalimat yang pas untuk mewakiliku saat itu. Dulu aku yang sangat membenci pria itu justru sekarang aku sangat mengaguminya. Dan disaat rasa cinta itu sedikit demi sedikit mulai tumbuh, masalah baru muncul, Ibu berbalik menyuruhku untuk tidak dekat-dekat dengan pria itu kecuali aku bisa mengajaknya memeluk agama yang kita anut. Aku bingung justru ketika aku memutuskan berhijab dan membuka hatiku untuk pria itu, ada getaran dihatiku untuk mengenal islam. tapi aku tak kuasa mengutarakan inginku itu kepada Ibu.
Meski aku tau apa yang Ibu mau, tapi sepertinya aku tidak kuat menahan sesuatu yang menarik-narik hatiku untuk terus mengenal islam. Dan akhirnya aku memutuskan belajar islam secara diam-diam, aku memilih internet dan orang-orang terdekat untuk aku ajak sharing tentang islam, hingga akhirnya aktivitasku tercium oleh Ibu.
Amarahnya semakin memuncak ketika aku mengucapkan dua kalimat syahadat dan melaksanakan kewajibanku sebagai manusia baru, yaitu shalat. Semua itu berat untuk aku jalani, semenjak memutuskan berhijrah cobaan bertubi-tubi menghampiriku, aku merasa bahwa keberadaanku dirumah dianggap tidak ada, aku merasa asing dalam lingkungan keluargaku sendiri, diacuhkan dan didiamkan tanpa pernah ada satu kalimat sekedar menanyakan keadaanku. Satu tahun berlalu, sunyi itu mendekapku, sepi tanpa ada tegur sapa dan canda tawa dari Ibu.
Sebagai manusia biasa yang merasa tersakiti, aku selalu mencoba untuk terus bersabar, meyakini bahwa ujian yang diturunkan kepada manusia adalah sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing. Allah mengajarkan untuk mengahadapinya dengan sabar dan shalat sebagai penolong, sesuai dengan firmanNya dalam surat Al-Baqarah ayat 286 :
“Allah tidak akan membebani seseorang melainka sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan yang dikerjakannya)
Oleh karena itu aku ikhlas, meski semua mengasingkanku, tapi aku memaklumi Ibu yang ketika itu menjadi sangat membenciku. Ibu mana yang mau anaknya keluar dari agama yang dianggapnya benar.
Puncaknya ketika aku merasa kesabaranku sudah habis, aku sudah tidak tahan berada dalam lingkunganku sendiri, aku memutuskan untuk pergi dari rumah dan hanya meninggalkan sepucuk surat, agar kedua orang tuaku tidak khawatir kalau aku akan baik-baik saja.
Pondok Pesantren Al-Muttaqin adalah tujuanku, disana aku memulai hidup baru yang jauh berbeda dari hidupku yang sebelumnya. Hidup tanpa handphone dan sosial media rasanya jendela dunia seperti tertutup untukku. Tanpa alat komunikasi aku tak pernah tau bagaimana kabar diluar sana, bagaimana kabar orangtuaku, bagaimana kabar adik-adikku, bagaimana kabar sahabat-sahabatku, dan bagaimana kabar pria itu. Tapi lambat laun aku bisa beradaptasi dengan lingkungan baruku, aku sudah terbiasa untuk belajar mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendiri, aku belajar hidup mandiri dan belajar hidup sederhana. Semua dimulai dari nol aku belajar islam, dari menghafalkan huruf hijaiyah, menulis dan membaca tulisan arab. Layaknya anak TK yang sedang belajar membaca dan menulis, ada rasa malu ketika melihat santri yang lain sudah sangat pandai, tapi aku buang jauh-jauh semua rasa malu itu, aku harus berusaha jangan sampai pengorbananku meninggalkan rumah menjadi sia-sia jika samasekali tak ada ilmu yang aku dapat.
Dipondok, busanaku tampak berbeda dengan mereka yang mengenakan jilbab dan menjulurkan kerudungnya sampai menutupi dada. Aku bertanya kepada salah satu santri wanita kenapa disini harus mengenakan jilbab atau rok dan kereudung yang besar ?? Apakah tidak akan menghalangi aktivitas kita, mengingat dipondok semua pekerjaan seperti mencuci pakaian, mencuci piring, menyapu, mengepel, bahkan membelah-belah kayu untuk dijadikan kayu bakar, busana syar’i itu tetap dipakai. Kami boleh memakai baju lengan pendek dan tanpa kerudung hanya didalam kamar tidur, itupun ada beberapa yang menutup rapat auratnya.
Di Al-Muttaqin kami diajarkan untuk menjadi muslimah sebenarnya, berbusana sesuai syari’at, karena sesungguhnya busana syar’i itu memuliakan wanita dan busana yang bisa menjaga diri kita dari perbuatan tidak baik.. Walaupun masih banyak muslimah yang beranggapan untuk apa berhijab tapi hatinya busuk. Sejatinya mereka tidak paham, karena antara akhlak dan hijab adalah dua perkara yanh berbeda. Hijab adalah mutlak perintah Allah, sedangkan akhlak urusannya dengan hati, dan setiap orang memiliki wataknya masing-masing. Wanita yang berhijab memang belum tentu sholehah tetapi wanita sholehah sudah tentu berhijab. Setelah aku paham, akupun mulai meninggalkan khimar tipis dan pakaian ketatku, mulai belajar mengenakan jilbab dan kerudung besar yang menutupi dada. Dan ternyata tidak seburuk yang aku bayangkan, aku merasa nyaman memakainya, walaupun sedikit resah, aku takut jika berbusana seperti ini apa anggapan orang-orang terhadapku, apa mereka akan menganggap aku golongan teroris dan golongan orang-orang panatik. Dan ternyata benar ketika ada salah seorang kerabat menjengukku dipondok, dia terkejut melihat perubahanku dan memandangku penuh curiga.
Hari berganti minggu dan bulan, aku mendapat kejutan. Guruku berkata seseorang ingin bertemu denganku, dengan hati penasaran aku terus bertanya-tanya siapa yang mau menemuiku, apakah orang tuaku ?? Ditemani kedua guruku dan teman terdekatku di pondok, aku menemui orang itu, dan tenyata dia adalah pria yang selalu hadir dalam anganku setiap hari. Bukan cokelat, durian atau ice cream kesukaanku yang pria itu bawa, tapi pria itu membawa cinta yang tulus. Tak kusangka pria itu berani mengkhitbahku lewat guruku dipondok. Aku pun menerima lamarannya karena aku tahu tidak baik menolak lamaran pria sholeh.
“Apabila datang kepada kalian seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya (untuk meminang wanita kalian) maka hendaknya kalian menikahkannya dengan wanita kalian. Bila tidak akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan.” -HR At-Tirmidzi no 1085-
Perjuangan baru kembali dimulai, guruku menyarankan agar kita menghadap orangtuaku untuk masalah ini, apapun hasilnya yang penting kita sudah berusaha dan tidak mendahului mereka. Aku diijinkan untuk menelpon Ayahku, sementara pria itu langsung menemui keluargaku dirumah. Alhamdulillah meski tanpa restu ibu kami bisa melangsungkan pernikahan. Dan seiring berjalannya waktu ketika kami dikaruniai putri kecil buah cinta kami, Ibupun mau menerimaku kembali dan hubungan kami kembali seperti dulu. Terimakasih Ibu cintamu sungguh luar biasa, engkau mampu mebuang amarahmu dan menerimaku kembali dalam dekapanmu.
Dan setelah menikah, aku baru tahu mengapa suamiku dulu tak menjauhiku padahal aku selalu berusaha untuk menjauh darinya. Semua karena perbedaan agama kita yang membuat suamiku merasa tidak rela jika aku harus merasakan panasnya api neraka karena kekafiranku. Terimakasih suamiku, terimakasih Ibu, engkau memang tepat memilihkan suami dan Abi terbaik untukku dan buah cinta kita.
Setelah menikah, dan duniaku kembali terasa indah, perjuanganku belum berakhir. Kini tugasku mensyiarkan hijab syar’i kepada seluruh muslimah, mengajak untuk berbusana yang Allah perintahkan dalam Al-qur’an surat An-Nur ayat 30 :
“Dan katakanlah kepada perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah menampakan perhiasannya (auratnya) kecuali yang (biasa) nampak dari pandangan dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.”
dan surat Al-Ahzab ayat 59 :
“Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka’ yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Semoga Allah selalu memberi kemudahan untukku, walaupun ketika aku mencoba untuk membumikan hijab syar’i, ada segelintir orang yang memandangku sebelah mata, karena melihat masalaluku, bakhan ada yang mengatakan diri ini berlaga suci dan terlalu panatik. Semua itu tak aku hiraukan, karena Allah berfirman dalam surat Al-a’raaf ayat 176 :
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya dijulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikian itu perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.”
Dan aku selalu mengingat nasihat seorang sahabat.
“selama kita berbicara sesuai Al-qur’an dan Hadist kita tidak perlu takut, sesungguhnya meraka yang mencibir kita tidak tahu apa yang mereka perbuat, mereka tidak sadar, bukan kitalah yang sedang mereka cibir, tapi mereka sedang memberi protes penolakan terhadap perintah Allah. Bahkan Rasulullah pun pernah mengalami penolakan dalam dakwahnya.”
Dan aku sangat menyadari, diri ini belumlah memiliki banyak ilmu agama, akan tetapi aku selalu berusaha walaupun dengan ilmu yang sedikit ini, aku ingin selalu hidup sesuai aturan Allah.
Karena yang aku tahu, ilmu yang sesungguhnya itu ialah yang diamalkan. Dan insyaAllah, Allah lebih menyukai terhadap orang yang meskipun ilmunya sedikit tapi ia konsisten dan sedikit demi sedikit mengamalkannya daripada orang yang banyak menuntut ilmu tetapi ia sampai tak kuasa untuk mengamalkannya.
Disetiap sujudku, aku selalu memohon semoga Allah tidak hanya menyapaku, semoga orang-orang yang aku sayangi juga bisa menjemput hidayah Allah yang begitu indah. Dan semoga aku bisa istiqamah dengan busana syar’i yang aku kenakan sekarang supaya bisa menjadi contoh yang baik untuk putri kecilku dan menjadi istri sholehah untuk suamiku. Karena Rasulullah bersabda :
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” -HR Muslim-
Kami ingin menanamkan rasa malu sejak dini untuk buah hati kami, salah satunya tidak  memamerkan aurat kepada sembarang mata, yaitu dengan berbusana syar’i. Karena Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6 :
“Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”


Referensi : Era Muslim

Misteri Jodoh: Penantian Puluhan Tahun Seorang Gadis

Sholat jum’at baru saja usai ditunaikan. Pak Yunus seperti biasa masih berada dalam masjid bersama beberapa bapak yang lain. Tiba-tiba, baru saja selesai berdzikir, Pak Daud menghampiri Pak Yunus: menepuk pundak Pak Yunus lantas berjabat tangan. Ya, Pak Yunus dan Pak Daud sudah berteman sejak lama semenjak dipertemukan dalam satu pengajian.
“Gimana kabarnya Pak?”, sapa Pak Daud
“Alhamdulillah baik. Bapak sendiri gimana?”, balas Pak Yunus
“Alhamdulillah.. (terdiam sebentar). Ngomong-ngomong,, masih sendirian aja nih Pak?”, Pak Daud melempar pertanyaan gurauan yang selama ini sering diajukannya.
Pak Yunus hanya tersenyum seperti biasanya jika ditanya hal itu.
Semenjak istri Pak Yunus meninggal dunia beberapa tahun lalu, Pak Yunus menjalani hari-harinya tanpa pendamping. Usianya yang sudah kepala 6 pula yang sepertinya menjadi salah satu keputusan untuk tak ingin menikah lagi. Ketiga anaknya yang telah berkeluarga membuat Pak Yunus semakin kesepian. Ya, sebagai seorang laki-laki, terkadang perasaan membutuhkan seorang pendamping di hari tua, juga dialami oleh Pak Yunus.
Banyak teman di sekitar Pak Yunus yang menyarankan untuk menikah lagi, termasuk Pak Daud.
***
1 Syawal 1430 H
“Hei,, saudara-saudara,, Tasya mau nikah 2011 nanti..”, Mira, menantu Pak Daud, tiba-tiba berteriak di ruang tengah saat kumpul keluarga besar Pak Daud.
Spontan, saudara-saudara yang lain langsung bertanya ke yang bersangkutan, Tasya, anak bungsu Pak Daud.
“Bener Sya?”
“Bener ka Tasya?”
Tasya hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu dengan senyuman, sambil berkata: “Itu hanya rencana pribadi. Belum tau rencana ALLAH nantinya..”
Di sisi lain, Tante Yeni hanya terdiam, dan tersenyum yang cukup dipaksakan. Tante Yeni adalah adik perempuan Pak Daud yang belum juga bersuami di usianya yang menjelang kepala 5.
Tasya menangkap semburat yang tidak mengenakkan ketika melihat wajah tante Yeni. Tasya sadar dan merasakan apa yang tante Yeni rasakan: keponakannya sudah merencanakan akan menikah,, sementara dirinya??. Mungkin hal itulah yang ada di pikiran tante Yeni, pikir Tasya.
Tante Yeni memang belum menikah hingga saat ini, yang mungkin seharusnya sudah saatnya mempunyai anak atau bahkan menimang cucu. Tapi, ya itulah jodoh. Tante Yeni bisa dibilang belum menemukan jodohnya hingga saat ini.
Apakah karena masalah kecantikan? Ooohh,, tentu tidak! Tante Yeni cukup cantik dengan kulit putihnya. Apakah karena agamanya? Oooohh,, jangan salah,, tante Yeni adalah wanita yang sangat menjaga qiyamullail. Apakah karena hartanya? Ooohh,, tentu saja tante Yeni cukup mandiri untuk menghidupi dirinya walaupun tanpa pekerjaan tetap, yang penting tetap berpenghasilan. Apakah karena keturunannya? Ooohh,, tante Yeni adalah keturunan terhormat, dari bapak yang seorang kepala sekolah. Lantas,, apa yang membuatnya hingga saat ini belum juga menikah??
Ya, itulah misteri jodoh. Kita tak kan pernah tahu kapan datangnya, dan kita tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Kita hanya bisa menanti, berusaha, berdo’a dan terus memperbaiki diri.
***
Seperti jum’at biasanya, beberapa bapak masih berdzikir di dalam masjid usai sholat jum’at, termasuk Pak Yunus dan Pak Daud. Pak Yunus menghampiri Pak Daud yang sedang berada di pojok masjid.
“Assalamu’alaykum. Pak..”, sapa Pak Yunus sambil menjabat tangan Pak Daud.
“Wa’alaykumusalam..”, jawab Pak Daud hangat.
Pak Yunus menyampaikan maksudnya; ia ingin menikah lagi dan ingin mencoba berkenalan dengan adik perempuan Pak Daud, tante Yeni.
Pak Daud dengan senang hati menerima tawaran itu dan mengabarkan hal ini kepada adiknya, tante Yeni. Tante Yeni pun mengiyakan; hal ini yang tentunya sangat dinantikan tante Yeni.
Pertemuan pertama pun sudah diatur oleh Pak Daud. Pak Daud menemani Pak Yunus untuk berkunjung ke rumah orangtua Pak Daud, yang tak lain dan tak bukan adalah tempat tinggal tante Yeni. Mereka berbincang dan berkenalan lebih dalam.
Pertemuan demi pertemuan dilakukan. Tak ada jalan berdua, selalu ada yang menemani, layaknya ta’aruf pada umumnya. Hanya ada 4 kali pertemuan dan kedua belah pihak keluarga juga menyetujui, termasuk anak-anak Pak Yunus. Akhirnya khitbah pun dilangsungkan.
***
Keluarga besar Pak Daud telah berkumpul sejak pagi di rumah orangtua Pak Daud. Hari ini akan ada ada pertemuan dua keluarga: keluarga Pak Yunus dan keluarga tante Yeni.
Di sela-sela persiapan khitbah, Tasya menemani tante Yeni di kamarnya dan bermaksud mendapatkan cerita yang menarik dari proses ini. Proses menuju pernikahan seorang gadis berumur 40-an dengan duda berumur 60-an, sungguh kisah yang unik.
“Gimana tante perasaannya?”, tanya Tasya to the point.
“Yaaaa,, gak nyangka aja. Padahal kamu yang udah ngerencanain nikah, sedangkan tante gak punya rencana apa-apa. Tapi ternyata sekarang tante mau dilamar..”, jawab tante Yeni sumringah.
“Ya,, gitu deh kalo udah rencana ALLAH. Aku juga itu baru rencana pribadi. Gak tau deh ke depannya gimana. Mungkin bisa dipercepat atau diperlambat sama ALLAH dari rencanaku.”, Tasya semakin bijak dalam kata-kata.
“Iya, padahal kan tante udah hampir 50 umurnya. Tapi ternyata emang baru saat ini ALLAH memberikan jodoh itu. Nggak tau kenapa pas sama Pak Yunus, terasa dimudahin banget prosesnya, cuma 4 kali ketemuan. Pas ketemuan 2 kali, dia sms kalo mantap dengan pilihannya. Pas ketemu sama anak-anaknya, tante juga gak merasa takut, biasa aja. Ya, tante mah berdoa aja sama ALLAH, jika memang ini yang terbaik maka dekatkanlah dan mudahkanlah, dan jika memang bukan terbaik untukku, maka jauhkanlah dengan baik-baik. Alhamdulillah,, proses itu dimudahkan dan hati tante pun mantap.”, cerita panjang tante Yeni begitu membuat Tasya terperangah.
“Semoga lancar ya Tan,, ke depannya..”, Tasya menguatkan tante Yeni, sambil bersiap menuju ruang keluarga karena sudah banyak yang menunggu.
***
Setelah khitbah, hari itu juga keluarga besar tante Yeni pun berkumpul untuk membicarakan resepsi pernikahan yang sungguh unik ini. Mulai dari membuat undangan, kepanitiaan sampai pembagian tugas. Ya, resepsi pernikahan yang akan dilangsungkan tak jauh beda dengan resepsi pernikahan pasangan muda pada umumnya.
***
Akad nikah yang dilangsungkan beberapa hari setelah Hari Raya Idul Adha begitu khidmat. Undangan para anak yatim piatu turut merasakan kebahagiaan kedua mempelai pada resepsi pernikahan. Dan kini, doa tante Yeni terkabul sudah; menutup masa lajangnya.
***
Kisah ini terinspirasi dari kisah nyata tanteku. Ya, dalam masa penantian menemukan jodohnya, tak sepatah katapun kudengar dari bibirnya menyalahkan takdir, menyalahkan ALLAH yang seolah tak berpihak padanya. Dalam masa penantian itu, dia sibukkan dirinya dengan ibadah kepada ALLAH dan kegiatan social di lingkungannya. Hingga akhirnya, selama penantian bertahun-tahun, puluhan tahun lamanya, teruji sudah kesabarannya, dan ia pun mendapatkan jodoh yang insya ALLAH terbaik menurut ALLAH.
Itulah misteri jodoh. Kita tak kan pernah tahu kapan jodoh itu datang. Manusia hanya bisa berencana. Namun, ALLAH-lah yang berkehendak atas semuanya. Bisa saja jodoh kita datang menjadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari rencana kita sebelumnya.
Kita pun tak kan pernah tahu dengan siapa kita berjodoh. Entah itu dengan orang yang sudah dekat dengan kita maupun orang jauh sekalipun yang tak pernah saling bertemu. Atau bahkan kita tak dipertemukan dengan jodoh kita di dunia ini, tapi di syurga-NYA nanti. Allahu Akbar!
Saudaraku, yakinlah bahwa ALLAH telah menyiapkan scenario terbaik untuk kita dalam masalah jodoh. Tak perlu khawatir. Karena ALLAH telah berkata dalam Q.S An-Nahl:72
“Dan Allah telah menjadikan jodoh-jodoh kamu sekalian dari jenismu sendiri, lalu menjadikan anak-anak dan cucu bagi kamu dari jodoh-jodohmu.”
Saudaraku, jangan pernah terbersit sedikitpun bahwa ALLAH tak adil karena sampai saat ini jodoh belum juga menghampiri. Coba instrospeksi diri. Gunakan masa penantian jodoh ini dengan terus berikhtiar, berdoa dan terus sibuk memperbaiki diri. Bukankah kita menginginkan jodoh yang baik? Seperti yang dijanjikan-NYA dalam Q.S An-nuur:26
” Wanita – wanita yang keji adalah untuk laki – laki yang keji dan laki – laki yang keji adalah untuk wanitayang keji. Dan wanita – wanita yang baik adalah untuk laki – laki yang baik, dan laki – laki yang baik adalah untuk wanita – wanita yang baik (pula).
Teruntuk tanteku:

“Barakallahu Laka Wa Baraka ‘Alaika Wa Jama’a Bainakuma Fi Khair”

Referensi : Era Muslim

Mengharukan, Tanpa Sanak Saudara Bocah 3 Tahun Ini Tabah Merawat Ibunya Seorang Diri



Merawat orang yang sedang sakit dan tergolek tidak berdaya adalah bukan pekerjaan yang mudah. Untuk orang dewasa pun melakukan pekerjaan ini adalah sesuatu yang sangat memerlukan kesabaran dan kesungguhan hati yang tinggi. Bukan saja mengenai bagaimana memenuhi kebutuhan si sakit, namun dalam proses merawat, menunggu dan melayani tentu akan banyak menimbulkan berbagai konflik baik dari dalam diri sendiri, maupun dengan yang sakit.
Namun cerita inspirasi yang luar biasa ini justru datang dari seorang bocah yang masih berusia tiga tahun. Ia dengan sabar dan tabah merawat Ibunya yang terbaring tak berdaya di kamar rumah sakit. Seorang anak kecil yang diketahui bernama Qianqian terpotret telah dengan tulus dan sabar merawat Ibunya yang sedang sakit di rumah sakit. Kabar tersebut segera menjadi berita yang ramai dibicarakan di berbagai media sosial di Tiongkok. Bagaimana kisah selengkapnya, simak di bawah ini.

Musibah Kecelakaan Maut yang Menimpa Keluarga Qianqian

Qianqian adalah bocah tiga tahun yang berasal dari Ruzhou, Provinsi Henan, Tiongkok. Kisahnya yang membuat banyak orang terharu tersebut bermula ketika Ibunya yang bernama Wang Huixian mengalami nasib yang naas. Ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan beberapa bagian dari tubuhnya mengalami patah tulang.
Semakin menyedihkan lagi, yang menabrak Wang tersebut tidak bertanggung jawab dan meninggalkannya begitu saja. Alhasil Wang pun harus dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan selama beberapa hari. Keadaan semakin bertambah rumit karena Wang telah bercerai dengan suaminya dan selama ini telah hilang kontak dengannya.
Dalam kecelakaan yang dialami oleh Wang tersebut ternyata bukan Wang saja yang menjadi korban. Ayah dan Ibu Wang atau nenek Qianqian juga menjadi korban, dan bahkan mereka berdua meninggal dunia. Kondisi ini semakin memperburuk keadaan keluarga Qianqian, karena sudah tidak ada lagi keluarga yang merawat Ibunya, maka tidak bisa tidak, Qianqian lah yang menjadi tumpuan Wang. Semua yang menjadi kebutuhan Wang hanya kepada putri kecilnya Qianqian ia menyandarkannya.

Melakukan Apapun Demi Sang Ibu

Tidak sama seperti anak kecil lain, Qianqian tidak sempat lagi menikmati kehidupan yang penuh canda ria dan bermain-main. Waktunya saat ini terkuras dan tercurahkan seluruhnya untuk merawat Ibunya yang sedang sakit.
Semua pekerjaan yang lazimnya dikerjakan oleh seorang dewasa, terpaksa dikerjakannya demi sang Ibu. Mengantar makanan, mengambil minuman membersihkan kotorannya, selalu ia lakukan untuk kesehatan Ibunya. Bahkan sering Qianqian juga menghapus air mata yang menetes di pipi sang Ibu, mungkin Ibu nya juga merasa sedih.

Beberapa Tips Manjur Terhindar Dari Tilang Razia Polisi

Bahkan dari beberapa photo yang beredar, Qianqian hanya mengenakan satu pakaian yang sama selama merawat Ibunya. Entah karena memang belum sempat berganti baju atau memang itu baju satu-satunya yang ia miliki, belum ada kabar yang pasti. Namun yang pasti, ia selalu mengenakan pakaian yang sama dalam berbagai gambar yang beredar di media sosial di Tiongkok.

Donasi Dari Masyarakat Meringankan Beban Keluarga Qianqian

Dengan beredarnya beberapa foto ataupun video yang mengharukan dari Qianqian, membuat banyak orang menjadi terharu dan iba. Donasi dari masyarakat pun kemudian berdatangan dalam berbagai bentuk, ada yang menyumbangkan uang dan ada pula yang memberikan pakaian dan juga makanan.
Donasi dari orang-orang mulia kepada Qianqian yang terkumpul mencapai 6.000 yuan atau setara sekitar 12 juta rupiah. Tidak hanya memberikan donasi, ternyata banyak juga warga masyarakat yang juga menjenguk Qianqian dan Ibunya Wang di rumah sakit.
Dari beberapa warga yang menjenguk, ada beberapa yang bahkan tak kuasa menahan air matanya demi melihat keadaan tersebut. Banyak komentar yang bangga, sedih ataupun haru dari mereka. “Anakku yang berusia 3 tahun belum bisa apa-apa di bawah naungan orang tuanya, tapi coba lihat Qianqian ini,” demikian salah satu respon dari warga yang telah menjenguk mereka.
Dari hasil donasi yang diperoleh oleh Wang dan Qianqian, Wang menuturkan bahwa ia telah mengatur jadwal rencana operasi dengan dokter rumah sakit. Ia sangat berterima kasih sebesar-besarnya kepada orang-orang yang sangat baik hati dan rela mengulurkan tangannya untuk membantu Wang dan Qianqian.